Rss Feed
Powered By Blogger
(Kisah nyata seorang anak penjaga warung)
Saya ? Berbeda dengan anak yang lain


            Dalam indahnya masa remaja yang dirajut dengan penuh kesenangan, keindahan, dan kebebasan hingga ia mencapai dewasa lalu terus berusaha berjuang mencapai sesuatu yang diimpikan dalam cita – citanya. Aku disini berbeda dengan yang lain. Aku tidak sama dengan anak dewasa seusiaku sekarang yang dengan bebas dan santainya mencari kesenangan diri sendiri. Aku adalah seorang anak perempuan sulung dan mempunyai dua adik lelaki yang masih dini usianya, sejak usia remaja duduk di bangku kelas 2 (dua) SMP sudah merasakan bagaimana sulitnya mencari sesuap nasi demi untuk membantu keadaan finansial keluargaku. Setelah pulang dari sekolah dulu atau kuliah tidak pernahku absen untuk menjaga warung milik keluargaku.
        Suka dan duka yang aku rasakan dalam menjalani aktivitas di warung tersebut. Warung ini adalah hasil usaha kecil – kecilan ibu dan bapakku, tetapi tugas aku disini tetap membantu ibu  bergantian menjaga warung dan bapak mencari nafkah dengan pergi ke kantornya. Dari sukanya, aku merasakan betapa Tuhan begitu baik kepada aku dan keluargaku untuk dapat bersama – sama memajukan usaha warungku menjadi cukup besar sekarang dan sudah mempunyai banyak pelanggan. Tapi yang paling hebat dan mempunyai peran penting adalah ibuku. Beliau itu,dahulu tidak dapat bersekolah dengan baik dan mempunyai cita – cita agar anaknya dapat sekolah tinggi tidak sepertinya, beliau pun mengupayakan hal tersebut. Dari usaha warung kecil – kecilan kami ibuku banyak belajar mulai dari perniagaan hitung – menghitung dan melancarkan ibuku untuk baca tulis dengan benar agar tidak dibodohi pelanggannya.
            Dalam duka yang kadang ku rasakan, aku tidak bisa benar – benar istirahat di rumah seperti temanku di rumah lainnya seusai pulang kuliah, rumah bukan lagi tempatku beristirahat melainkan kerja dan kerja kembali sampai malam dan warung tutup. Lelah memang tetapi hasilnya dari kerja keras aku dan ibuku dipetik sekarang. Sampai saat ini, berkat warung ini dapat membantu biaya aku kuliah, adik – adikku sekolah serta jajannya. Tetapi, dalam semua kehidupan yang ku jalani memang ini garis kuasa Ilahi yang harus tetap ku lewati. Aku pun tak ingin menjadi anak yang tidak tahu cara berterima kasih kepada jasa kedua orang tuaku. Aku berusaha untuk dapat mengikuti mata pelajaran dengan baik, berusaha menjadi yang terbaik dalam bidang akademik atau non akademik walau harus belajar dan mengerjakan tugas di warung serta Alhamdulillah bisa mendapat peringkat atau nilai terbaik di kelas. Sejenak terbesit dalam pikiranku yang sekarang aku menginjak kuliah dalam jurusan Sistem Komputer untuk memajukan usaha ibuku yang warung biasa menjadi minimarket berbasis perhitungan menggunakan mesin hitung dan uang. Ini impian kecilku dan Pesanku untukmu kawan jangan pernah malas membantu orang tua kita selama mereka masih hidup kalau tidak, kita akan menyesal dikemudian hari nanti dan jangan pernah berhenti bermimpi meraih apa yang kalian impikan karena Tuhan Maha Melihat dan Mendengar doa hamba-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar