(Kisah nyata seorang anak penjaga warung)
Dalam indahnya masa remaja yang dirajut dengan penuh kesenangan,
keindahan, dan kebebasan hingga ia mencapai dewasa lalu terus berusaha berjuang
mencapai sesuatu yang diimpikan dalam cita – citanya. Aku disini berbeda dengan
yang lain. Aku tidak sama dengan anak dewasa seusiaku sekarang yang dengan
bebas dan santainya mencari kesenangan diri sendiri. Aku adalah seorang anak
perempuan sulung dan mempunyai dua adik lelaki yang masih dini usianya, sejak usia
remaja duduk di bangku kelas 2 (dua) SMP sudah merasakan bagaimana sulitnya
mencari sesuap nasi demi untuk membantu keadaan finansial keluargaku. Setelah
pulang dari sekolah dulu atau kuliah tidak pernahku absen untuk menjaga warung
milik keluargaku.
Suka
dan duka yang aku rasakan dalam menjalani aktivitas di warung tersebut. Warung
ini adalah hasil usaha kecil – kecilan ibu dan bapakku, tetapi tugas aku disini
tetap membantu ibu bergantian menjaga
warung dan bapak mencari nafkah dengan pergi ke kantornya. Dari sukanya, aku
merasakan betapa Tuhan begitu baik kepada aku dan keluargaku untuk dapat bersama
– sama memajukan usaha warungku menjadi cukup besar sekarang dan sudah
mempunyai banyak pelanggan. Tapi yang paling hebat dan mempunyai peran penting adalah
ibuku. Beliau itu,dahulu tidak dapat bersekolah dengan baik dan mempunyai cita
– cita agar anaknya dapat sekolah tinggi tidak sepertinya, beliau pun
mengupayakan hal tersebut. Dari usaha warung kecil – kecilan kami ibuku banyak
belajar mulai dari perniagaan hitung – menghitung dan melancarkan ibuku untuk
baca tulis dengan benar agar tidak dibodohi pelanggannya.
Dalam
duka yang kadang ku rasakan, aku tidak bisa benar – benar istirahat di rumah
seperti temanku di rumah lainnya seusai pulang kuliah, rumah bukan lagi tempatku
beristirahat melainkan kerja dan kerja kembali sampai malam dan warung tutup. Lelah
memang tetapi hasilnya dari kerja keras aku dan ibuku dipetik sekarang. Sampai
saat ini, berkat warung ini dapat membantu biaya aku kuliah, adik – adikku
sekolah serta jajannya. Tetapi, dalam semua kehidupan yang ku jalani memang ini
garis kuasa Ilahi yang harus tetap ku lewati. Aku pun tak ingin menjadi anak
yang tidak tahu cara berterima kasih kepada jasa kedua orang tuaku. Aku
berusaha untuk dapat mengikuti mata pelajaran dengan baik, berusaha menjadi
yang terbaik dalam bidang akademik atau non akademik walau harus belajar dan
mengerjakan tugas di warung serta Alhamdulillah bisa mendapat peringkat atau
nilai terbaik di kelas. Sejenak terbesit dalam pikiranku yang sekarang aku menginjak
kuliah dalam jurusan Sistem Komputer untuk memajukan usaha ibuku yang warung
biasa menjadi minimarket berbasis perhitungan menggunakan mesin hitung dan uang.
Ini impian kecilku dan Pesanku untukmu
kawan jangan pernah malas membantu orang tua kita selama mereka masih hidup kalau
tidak, kita akan menyesal dikemudian hari nanti dan jangan pernah berhenti
bermimpi meraih apa yang kalian impikan karena Tuhan Maha Melihat dan Mendengar
doa hamba-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar