Jokowi Effect: Voorijder Hilang Berganti Pasukan Pemburu Berita
Jakarta - Biasanya para pejabat selalu menggunakan pasukan pengawalan atau
voorijder dalam menjalankan tugas dinas sehari-hari. Voorijder adalah petugas
pembuka jalan yang bertugas juga melakukan pengawalan keamanan. Hal ini
dilakukan guna menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas si pemangku
jabatan.
Namun, ada yang beda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi lebih sering terlihat tanpa pengawalan ketika melaksanakan tugas dinasnya. Seperti Minggu (4/11/2012), Jokowi mengunjungi syukuran Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya kali ini tidak ada satu pun pengawalan voorijder yang tampak, biasanya dua motor aparat mengawal dari belakang.
Jokowi datang menggunakan mobil Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1123 RFR. Di belakangnya ada satu mobil Innova hitam lagi berisi pengawalnya. Tak ada sirine voorijder.
Yang ada malah sederet mobil media berbaris rapi mengekor mobil Jokowi. Petugas voorijder yang identik dengan pengawalan para pejabat hilang, berganti dengan sedikitnya 5 mobil 'pasukan' pemburu berita. Kehadiran mobil jurnalis dari berbagai stasiun televisi beserta perlengkapannya itu menarik perhatian masyarakat yang menyambut Jokowi. Jokowi yang suka merahasiakan agendanya membuat awak media tak mau kecolongan.
Bahkan gara-gara tidak menggunakan voorijder, Jokowi pernah mengalami kemacetan saat melintas di jembatan layang Tebet menuju Casablanca. Saat itu Jokowi usai berkunjung ke kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Namun, ada yang beda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi lebih sering terlihat tanpa pengawalan ketika melaksanakan tugas dinasnya. Seperti Minggu (4/11/2012), Jokowi mengunjungi syukuran Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya kali ini tidak ada satu pun pengawalan voorijder yang tampak, biasanya dua motor aparat mengawal dari belakang.
Jokowi datang menggunakan mobil Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1123 RFR. Di belakangnya ada satu mobil Innova hitam lagi berisi pengawalnya. Tak ada sirine voorijder.
Yang ada malah sederet mobil media berbaris rapi mengekor mobil Jokowi. Petugas voorijder yang identik dengan pengawalan para pejabat hilang, berganti dengan sedikitnya 5 mobil 'pasukan' pemburu berita. Kehadiran mobil jurnalis dari berbagai stasiun televisi beserta perlengkapannya itu menarik perhatian masyarakat yang menyambut Jokowi. Jokowi yang suka merahasiakan agendanya membuat awak media tak mau kecolongan.
Bahkan gara-gara tidak menggunakan voorijder, Jokowi pernah mengalami kemacetan saat melintas di jembatan layang Tebet menuju Casablanca. Saat itu Jokowi usai berkunjung ke kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Saat kampanye
pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu, Jokowi berjanji tidak menggunakan
voorijder yang kadangkala memicu macet. Setelah menang quick count, janji itu
diulanginya lagi.
"Tidak pakai pengawalan," ucap Jokowi di Posko Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur No 22, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2012). Menurut Jokowi, penggunaan pengawalan bukanlah gayanya.
Bahkan tak cuma acara resmi, pasukan pemburu berita itu juga mengintil sampai acara undangan pernikahan yang didatangi Jokowi. Seperti hari ini, saat Jokowi ke gedung Manggala Wanabhakti untuk menghadiri acara hajatan pernikahan putri Irjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Eddy Suseno yang menikahkan putri perempuannya Novita Dwi Handayani dengan Redi Dafrianto.
Para pemburu berita setia menunggu Jokowi bersalaman, makan hingga akhirnya wawancara usai Jokowi keluar dari gedung itu.
"Tidak pakai pengawalan," ucap Jokowi di Posko Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur No 22, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2012). Menurut Jokowi, penggunaan pengawalan bukanlah gayanya.
Bahkan tak cuma acara resmi, pasukan pemburu berita itu juga mengintil sampai acara undangan pernikahan yang didatangi Jokowi. Seperti hari ini, saat Jokowi ke gedung Manggala Wanabhakti untuk menghadiri acara hajatan pernikahan putri Irjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Eddy Suseno yang menikahkan putri perempuannya Novita Dwi Handayani dengan Redi Dafrianto.
Para pemburu berita setia menunggu Jokowi bersalaman, makan hingga akhirnya wawancara usai Jokowi keluar dari gedung itu.
TUGAS MENGANALISIS DARI
SEGI DIKSI (PILIHAN KATA) DI SEBUAH ARTIKEL / BLOG / MAKALAH
Disini, penulis akan menganalisis dari segi diksi
(pilihan kata) bahasa Indonesia yang digunakan pada sebuah artikel berita dari
website detik.com apakah sudah benar atau belum mengikuti diksi –
diksi yang di tentukan meliputi :
a.
Baku atau tidak baku
b.
Kosakata (pasangan
kata dalam konjungsi)
c.
Idiom dan ungkapan
idiom
d.
Gaya bahasa
Baik, sekarang kita mulai saja menganalisis diksi
(pilihan kata) dalam bahasa Indonesia yang terdapat di artikel berita tersebut.
Dari segi :
a.
Baku atau tidak baku
BAKU
|
TIDAK
BAKU
|
Kadang
kala (dipisahkan)
|
Kadangkala
|
Hanya satu kata itu
saja yang harus diperbaiki dalam memilih kata baku atau tidak, dikarenakan yang
kata – kata yang lain sudah memenuhi persyaratan kata baku atau tidaknya.
b. Kosakata (
pasangan dalam konjungsi )
Tidak terdapat
kosakata dalam kalimat tersebut setelah penulis menganalisis.
c. Idiom dan
ungkapan idiom
Terdapat idiom (ekspresi, kata atau frasa) yaitu,
- Pemangku jabatan artinya adalah orang yang punya kekuasaan atau menduduki sebuah jabatan.
- Pemburu berita artinya orang yang pekerjaannya mencari – cari berita (wartawan / jurnalis).
- Awak media artinya rekan - rekan media atau pers.
Tidak
terdapat ungkapan idiom pada paragraph tersebut.
d. Gaya bahasa
Menurut penulis,
gaya bahasa yang digunakan belum cukup baik karena terdapat bahasa sehari –
hari yang sebaiknya tidak terdapat dalam penulisan artikel tersebut tetapi
tetap digunakan. Contoh terdapat kata:
·
Kecolongan => seharusnya
diganti ketinggalan (paragraph 4), dan
·
Mengintil => seharusnya
diganti mengikuti ( paragraph 8).
Nilai positif dalam artikel tersebut ialah tetap dapat
berkesinambungan satu sama lain.
Itu saja yang bisa penulis analisis mengenai diksi
(pilihan kata) dalam sebuah bahasa Indonesia disebuah artikel berita online. Kurang
lebih penulis mohon maaf, sekian dan terima kasih.
Wassalam…
0 komentar:
Posting Komentar